Selasa, 30 April 2013

Kisah Sedih Inovator Teknologi



Kisah Sedih Inovator Teknologi



Kemajuan teknologi digital sering menghasilkan cerita sukses bagi pengembangnya. Hidup bergelimang uang, punya perusahaan raksasa, dan lainnya. 


Bagaimanapun, tidak semua penemu menikmati kejayaan dari hasil kerja keras mereka. Beberapa mengalami kisah pedih, bahkan hingga akhir hidupnya. Empat contoh di bawah ini bisa menjadi bukti


Alan Turing


Turing, bernama lengkap Alan Mathison Turing, adalah ahli kripto analisis dan ilmuwan di bidang komputer asal Inggris yang memiliki peran besar dalam pengembangan komputer dunia. Masa jaya Turing adalah saat Perang Dunia II, ketika itu ia bahkan sempat mengepalai unit yang bertugas khusus menganalisa dan memecahkan kode sandi Jerman.

Prestasi: Nama Turing menjadi legenda lewat konsep bernama Turing Machine. Konsep algoritma dan komputansi ini bahkan, menurut majalah Time, merupakan landasan dari seluruh komputer yang ada di dunia. Turing pun menjadi abadi lewat Turing Test, sebuah uji untuk membuktikan apakah sebuah sistem komputer mampu 'berpikir' dengan membandingkan jawaban komputer dengan jawaban manusia pada serangkaian pertanyaan.


Tragedi: Turing memiliki orientasi seksual menyukai sesama jenis. Pada masa hidupnya, homoseksualitas merupakan hal terlarang di Inggris. Akibatnya, untuk menghindari penjara, Turing menjalani terapi dengan hormon dan bahan kimia. Pada 1954 Turing ditemukan meninggal keracunan sianida, konon ia melakukan bunuh diri.


Charles Babbage


Charles Babbage adalah bangsawan Inggris yang hidup di abad 19. Ia merupakan ahli di bidang matematika, insinyur mekanik dan filosofi. Babbage juga dikenal sebagai seorang penemu.

Prestasi: Babbage boleh dibilang sebagai orang pertama yang menelurkan konsep komputer yang bisa diprogram. Bukan hanya konsep, Babbage pun mencoba membuat mesin-mesin yang bisa membuktikan konsep yang diutarakannya. Menakjubkannya, mesin yang dibuat dengan batasan kemampuan teknis pada abad 19 itu seharusnya bisa menjadi cikal-bakal komputer.

Tragedi: Sayangnya, Babbage tak pernah bisa menyelesaikan mesinnya tersebut. Konon, ambisi Babbage soal mesin tersebut melampaui kemampuannya sendiri. Belum lagi pribadi Babbage yang dikisahkan cenderung naik-turun membuatnya selalu beralih dari satu proyek ke proyek lainnya.

Dani Bunten


Dani Bunten (Danielle Bunten Berry / Daniel Paul Bunten) adalah desainer game yang berjaya pada tahun 1980-an. Namanya sering dikaitkan dengan legenda game Sid Meier karena konon Dani punya kesempatan menggarap game Civilization yang melambungkan nama Meier.

Prestasi: Dani Bunten meraih sukses lewat game bertajuk M.U.L.E pada kisaran 1980-an. Game ini merupakan salah satu game multiplayer awal yang sukses dan banyak dijadikan rujukan game-game berikutnya. Game Bunten lainnya yang cukup ternama adalah The Seven Cities of Gold.

Tragedi: Setelah tiga kali gagal dalam pernikahannya sebagai pria, Bunten akhirnya memilih untuk hidup sebagai seorang wanita. Bahkan ia melakukan operasi kelamin, yang di kemudian hari ia sesali. Bunten meninggal pada 1998 setelah didiagnosa mengidap kanker paru-paru, ia belum sempat menyelesaikan game M.U.L.E versi internet.

Joybubbles

Joybubbles, lahir dengan nama Joe Engressia, adalah seorang pelopor dalam dunia hacking. Ia terlahir sebagai seorang tuna netra dan memiliki kemampuan mendengarkan dan menyuarakan nada dengan sempurna.

Prestasi: Joybubbles merupakan pelopor phreaking, alias membobol jaringan telepon untuk membuat panggilan telepon tanpa membayar. Ketika itu ia mampu melakukannya dengan menyiulkan sebuah nada khusus di gagang telepon. Kemampuan Joe kemudian diikuti oleh Captain Crunch (Jon Draper) dengan menggunakan peluit hadiah sebuah produk sereal.

Tragedi: Legenda Joybubbles dibarengi kisahnya yang muram dengan masa kanak-kanak yang tidak bahagia dan diwanai penyiksaan. Joe mengatasi trauma ini dengan membuat Church of Eternal Childhood, mengubah namanya secara legal menjadi Joybubbles dan mendeklarasikan usianya sebagai 5 tahun untuk selamanya. Masa-masa terakhir hidupnya dihabiskan di apartemen kecil tanpa lampu yang dipenuhi perangkat telepon, boneka binatang, rekaman lawas dan mainan plastik..


Senin, 29 April 2013

Mengupas Sistem Idling Stop Mazda 6

Mazda Indonesia merilis salah satu varian mobilnya yakni Mazda6 yang menggunakan sistem idling stop, mirip yang tersemat di varian skutik honda terbaru (aka VarTech 125 ISS) dalam upaya lebih memaksimalkan efesiensi penggunaan bahan bakar, tentunya cara kerjanya beda sama ISS nya motor Honda. Nah seperti apa cara kerjanya?

9965_9090811209

Sistem ISS nya Honda vario 125 ISS memberdayakan starter, namun memang starternya sudah diupdate bukan lagi menggunakan motor starter, melainkan ACG Starter yang nyaris tanpa suara, ditambah lagi 2 fitur lain yakni dekompresi mesin dan swing back piston yang membuat proses start otomatisnya berjalan smooth, efesien dan low energy. Sistem idling stop yang dikembangkan Mazda menggunakan Metoda COmbustion Start, atau lebih mudahnya menyalakan mesin menggunakan metoda peledakan ruang bakar.

fig_20092_02_01

Jadi gini seperti yang bisa  disimak pada gambar di atas dan video di bawah, saat kendaraan berhenti dan telah memenuhi waktu sekian detik, maka mesin akan otomatis berhenti. Nah secara umum Nanti mesin dapat dihidupkan lagi hanya dengan menekan tombol pedal gas/melepas pedal rem. Metodanya adalah saat mesin berhenti, maka injektor akan nyuplai bbm di ruang bakar dan bbm tersebut akan dibakar oleh percikan api sehingga menimbulkan ledakan yang akan mendorong piston ke bawah dan menstimulasi beroperasinya mesin kembali. Smart bukan?



Itu pemikiran dasarnya, akan tetapi dalam proses rancang bangunnya ternyata nggak semudah itu. Dibutuhkan pengukuran teliti mengenai letak piston terbaik dan ter-efesien. Untuk ini Mazda mengembangkan sistem dimana setelah mesin berhenti maka piston di tiap silinder diatur ulang posisinya sehingga saat idling start diperoleh start dengan energi paling efesien (silahkan cek di video, setelah mesin berhenti piston akan mengatr ulang posisi masing masing)

Dengan sistem I-stop ini Mazda mengklaim proses Start ulang dari sistem Idling Stopnya hanya memerlukan waktu 0,35 detik dan pengaplikasian sistem i-stop ini menghasilkan efesiensi penggunaan bahan bakar sampai 14% dibanding tanpa i-stop. Semoga bermanfaat :)




Minggu, 28 April 2013

Akses Keluar Masuk Kampus, UGM Terapkan Smartcard



YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada dalam waktu dekat melakukan ujicoba penggunaan smartcard dengan single ID untuk akses keluar/masuk kampus sebagai pengganti Kartu Identitas Kendaraan (KIK). Ujicoba smartcard ini akan dimulai pada tanggal 22 April 2013. “Realisasi smartcard ini menjadi prioritas karena dinilai sebagai instrumen yang strategis dalam penataan lalu-lintas kampus menggantikan sistem pengendalian melalui disinsentif KIK,” kata Sekretaris Eksekutif (SE) UGM, Drs. Gugup Kismono, MBA, Ph.D Rabu (17/4).
Diakui Gugup, penggunaan smartcard tidak hanya membatasi jumlah kendaraan yang melintasi kampus, namun juga digunakan sebagai alat identifikasi untuk keperluan keamanan kampus. Bahkan penggunaan smartcard diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi warga kampus dan setiap orang yang berkepentingan dengan UGM.“Untuk diketahui bersama, sejak disinsentif KIK dinyatakan tidak berlaku, angka kriminalitas di dalam kampus meningkat, dari rata-rata 2 kali dalam sebulan menjadi 5 kali dalam sebulan. Sedangkan angka kecelakaan di dalam kampus meningkat dari rata-rata dua kali sebulan menjadi 3 kali dalam sebulan,” katanya.
Bagi mahasiswa, smartcard yang dimaksud tidak lain adalah kartu tanda mahasiswa (KTM) UGM yang telah diaktifkan salah satu fungsi elektronis yang ada di chip di balik setiap kartu. Mahasiswa cukup menempelkan kartunya di card reader yang dipasang di portal. Sistem akan langsung membaca identitas mahasiswa yang bersangkutan dan menyimpannya untuk keperluan pendataan. Mahasiswa juga tidak perlu melakukan aktivasi kartu, semua kartu mahasiswa yang aktif, sudah dapat langsung digunakan. “Dalam waktu dekat smartcard bagi dosen dan karyawan juga akan kita terapkan,” katanya.
Bagaimana dengan masyarakat luar kampus? Gugup menuturkan masyarakat yang akan keluar masuk kampus cukup meninggalkan ID card kepada penjaga portal. Masyarakat tidak lagi akan dikenakan disinsentif. “Yang penting saat keluar mereka harus melewati portal pintu masuk sebelumnya,” katanya.
Rencana program penataan lalu-lintas kampus lewat smartcard ini telah mendapat apresiasi dari banyak pihak salah satunya disampaikan oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI) dalam kunjungan ke UGM beberapa waktu yang lalu. “ORI juga mengapresiasi dicabutnya kebijakan disinsentif bagi pengendara yang tidak memiliki KIK,” katanya.
Dana Disinsentif KIK
Menjawab tuntutan dari beberapa elemen mahasiswa yang meminta transparansi penggunaan dana disinsentif KIK, Gugup menegaskan dana disinsentif KIK sampai saat ini masih utuh dan tetap didedikasikan bagi kegiatan kemahasiswaan. “Mekanisme penggunaan dana disinsentif ini tengah dirumuskan bersama dengan perwakilan elemen-elemen mahasiswa, agar tepat sasaran dan tetap akuntabel,” katanya.
Mekanisme pengelolaan dana disinsentif KIK, kata Gugup, UGM sebagai universitas baik dalam status sebagai PT BHMN maupun sekarang telah menjadi BLU memiliki kewenangan untuk mengelola sendiri dana masyarakat yang diperoleh universitas secara langsung tanpa disetor dulu ke kas negara dan juga tanpa kewajiban untuk meminta ijin penggunaan kepada Kementerian Keuangan. “Penerimaan UGM dari masyarakat baik penerimaan pendidikan dan non pendidikan, termasuk disinsentif KIK bukan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” katanya
Menurutnya, hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 153 Tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara, PP 66 tahun 2010 tentang Perubahan peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) serta PP 74 tahun 2012 tentang perubahan atas PP 23 tahun 2005 tentang BLU. Perlu diketahui bahwa semua PP tersebut merupakan pedoman operasional dalam pengelolaan keuangan UGM dan sudah selaras dan mengacu pada ketentuan perundangan diatasnya, seperti UU No 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan juga UU No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Selain itu, mengacu pada PP 74 tahun 2012 tentang perubahan atas PP 23 tahun 2005 tentang BLU dengan status BLU secara penuh, maka pada pasal 14 dinyatakan bahwa pendapatan diperlakukan sebagai pendapatan operasional satker BLU dan dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai dengan Rencana Bisinis Anggaran. Mengacu pada peraturan perundangan tersebut, maka UGM memperoleh kewenangan dari pemerintah dalam hal ini Kemenkeu untuk mengelola keuangan yang diperoleh dari masyarakat secara langsung tanpa disetor terlebih dahulu ke kas negara. “Jadi sikap UGM yang mengelola langsung penerimaannya adalah justru mengikuti dan menaati PP Badan Layanan Umum yang merujuk antara lain ke UU Keuangan Negara. Hal yang sama juga terjadi di semua PTN yang menggunakan Pola Keuangan BLU,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Rabu, 24 April 2013

MOBIL TANPA AWAK DITARGETKAN 2025


Detroit, KompasOtomotif - Teknologi mobil tanpa awak terus dikembangkan saat ini, namun para ahli di kongres dunia Scociety of Automotive Engineers, Detroit, AS, Selasa (16/4/2013) memprediksi masih jauh dari kenyataan. Teknologi baru ini dinilai masih perlu pengembangan lebih lanjut dan mungkin baru bisa dipasarkan pada 2025.
"Pada 2025 menjadi waktu yang mungkin kita kami mulai bisa melihat ada mobil tanpa awak di jalan," komentar Christian Schumacher, Head of Continental Automotive's Advanced Driver Assistance Systems North America Free Trade Agreement (NAFTA) dilansir Detnews.
Tapi, teknologi semi mobil tanpa awak yang mulai diperkenalkan beberapa pabrikan mobil, seperti pemantau pejalan kaki, pemandu kemacetan jalan akan lebih cepat terwujud. Pemanfaatan radar dan kamera bisa menjaga kecepatan mobil dengan kendaraan di sekitarnya sampai mengontrol kemudi tetap pada jalurnya.
Sampai kini teknologi ini masih terpisah-pisah, menjadi keunggulan masing-masing merek tertentu. Jika, nantinya semua teknologi kumpul menjadi kesatuan, maka mobil semi tanpa awak segera terwujud!
Percobaan
Nissan Motor Company saat ini tengah mengetes teknologi mobil tanpa awak pada kendaraan listrik Leaf. Keberhasilan Nissan ditunjukkan melalui dokumentasi video yang ditampilkan dalam kongres. Lingkar kemudi Leaf bisa berputar sendiri, mengarahkan mobil supaya menghindari terjadinya potensi kecelakaan.
Peringatan pertama datang dari audio dan tanda visual di dasbor sebelum Leaf memutar sendiri setir dan menginjak rem.
Kekhawatiran yang menjadi rintangan utama pada teknologi mobil tanpa awak adalah jika hal ini gagal. Seperti diketahui, banyak kecelakaan terjadi di jalan karena fungsi kendaraan yang tidak normal, termasuk pengalih perhatian pengemudi atau mabuk. Risiko kerusakkan pada teknologi ini tetap ada.
"Jika ada satu saja kecelakaan terjadi terkait mobil tanpa awak, kita akan mendiskusikan hal lain," tutup Schumacher.
Editor : Bastian



Sabtu, 20 April 2013

SEMINAR TUGAS AKHIR

Hadirilah Seminar Tugas Akhir yang akan digelar pada hari jumat, 26 April 2013 untuk menambah wawasan andah tentang Tugas Akhir, untuk info lebih lanjut hubungi CP yang tertera pada poster. Terima Kasih